BWS Kalimantan I Pontianak Melaksanakan Kegiatan Pelatihan Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) dan Sosialisasi Tingkat Balai P3-TGAI Tahap III Tahap 2024

Dalam rangka meningkatkan pengelolaan sumber daya air di Provinsi Kalimantan Barat, Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak, melalui Satuan Kerja OP SDA Kalimantan I melaksanakan kegiatan pelatihan untuk Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) serta Sosialisasi Tingkat Balai Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Tahap III Tahun 2024, Kamis (24/10).

Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 23 hingga 24 Oktober 2024 di Hotel Golden Tulip Pontianak ini dihadiri oleh Kepala Desa TPM, Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Konsultan Manajemen Balai, serta calon TPM Tahap III Tahun 2024.

Pembukaan acara dilakukan secara resmi oleh Kepala BWS Kalimantan I Pontianak, Pramono, yang dalam sambutannya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pelayanan irigasi dan berdampak positif pada peningkatan produksi padi serta kesejahteraan masyarakat petani di daerah pedesaan.

Kepala Satker OP SDA Kalimantan I, Fadiah, juga memberikan sambutan, menekankan bahwa pelaksanaan program P3-TGAI harus mampu bersentuhan langsung dengan masyarakat agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal.

Ketua Tim Pelaksana Balai, Sumalianto, dalam laporannya menyampaikan bahwa pada tahap III ini, terdapat 301 P3A yang tersebar di 11 kabupaten di Kalimantan Barat, menunjukkan komitmen untuk meningkatkan infrastruktur irigasi di wilayah tersebut.

Kegiatan pelatihan dan sosialisasi juga diisi dengan materi dari narasumber, termasuk Kasatker OP SDA Kalimantan I dan perwakilan Tim Konsultan Manajemen Balai, yang memberikan wawasan serta informasi penting mengenai program dan pelaksanaan yang diharapkan dapat memperkuat pengelolaan irigasi di Kalimantan Barat.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para Tenaga Pendamping Masyarakat dapat lebih siap dan terampil dalam mendampingi masyarakat, sehingga program P3-TGAI dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.

Pecahkan Rekor Muri BWS Kalimantan I Ikut Berkontribusi Memeriahkan Acara Tari Jepin Massal dalam Rangka HUT Pontianak ke-253

Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak turut hadir dan berkontribusi memeriahkan acara Tari Jepin Massal dalam rangka memperingati Ulang Tahun Pontianak ke-253. Kegiatan “Pontianak Bejepin 253” yang digelar di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Pontianak, pada Minggu (20/10), berlangsung meriah dengan dihadiri lebih dari 33 ribu peserta.

Pagelaran Tari Jepin massal ini tidak hanya menampilkan kekayaan budaya Kalimantan, tetapi juga mencetak rekor dunia sebagai Tari Jepin dengan peserta terbanyak. Acara ini mendapatkan pengakuan resmi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan mencatatkan rekor dunia baru untuk kategori Tari Jepin oleh penari terbanyak.

BWS Kalimantan I Pontianak Melaksanakan Kegiatan Tanggap Darurat Bencana Banjir di Desa Sosok Kabupaten Sanggau

Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak bersama sejumlah pihak terkait, termasuk PJ Gubernur Kalbar, PJ Bupati Sanggau, TNI-Polri, BNPB, BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan & Kebudaan, Dinas Perhubungan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas PUPR Provinsi, PMI serta komunitas-komunitas peduli sungai (SANGSAKHA & FAJI KALBAR), melakukan peninjauan langsung ke lokasi terdampak banjir di Desa Sosok, Kabupaten Sanggau. Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi situasi terkini dan melakukan upaya penanganan darurat pasca bencana, Rabu (16/10).

Banjir yang merendam Desa Sosok, disebabkan oleh curah hujan ekstrem yang terjadi pada 15 hingga 16 Oktober 2024. Berdasarkan data dari Stasiun Klimatologi BMKG Kalbar dan Pos Curah Hujan BWS Kalimantan I Stasiun Binjai, curah hujan tercatat antara 100 hingga 150 mm per hari. Selain curah hujan, faktor penyebab bencana banjir yaitu alih fungsi lahan yang mengakibatkan berkurang nya daerah resapan air serta pendangkalan alur sungai.

Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak bersama tim gabungan segera melakukan berbagai upaya tanggap darurat. Salah satunya adalah evakuasi warga menggunakan perahu karet, disertai dengan penyerahan bantuan seperti sembako dan membantu memobilisasi bantuan (peralatan mandi, obat-obatan, serta selimut) kepada korban banjir yang berlindung di posko pengungsian. Selain itu, tim juga memastikan penyediaan alat keselamatan seperti life jacket dan helm kepada warga yang membutuhkan.

BWS Kalimantan I juga melakukan pendataan dan pelaporan kejadian banjir untuk mendukung langkah-langkah penanganan dan pemulihan lebih lanjut. Banjir di Kabupaten Sanggau ini menjadi perhatian serius, mengingat dampaknya tidak hanya pada masyarakat, tetapi juga terhadap infrastruktur dan perekonomian masyarakat. BWS Kalimantan I juga terus bersinergi untuk mengatasi dampak bencana ini serta melakukan upaya mitigasi bencana.

Mubes SANGSAKHA Periode 2024-2027 "Jadikan Kesempatan Ini Sebagai Sarana Untuk Menjalankan Visi dan Mampu Menggerakan Organisasi dengan Semangat Kebersamaan, Profesionalisme dan Dediksi"

Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak baru saja melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) SANGSAKHA yang berlangsung dari tanggal 10 hingga 12 Oktober 2024 di Hotel Orchardz Pontianak. Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus SANGSAKHA dan perwakilan dari 35 komunitas yang tergabung dalam organisasi tersebut.

Dalam sambutannya, Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak, Pramono, membuka acara dengan menekankan pentingnya pemilihan pemimpin yang memiliki visi kuat dan kemampuan untuk memajukan organisasi. "Sebagai anggota organisasi, teman-teman komunitas memiliki tanggung jawab besar untuk memilih pemimpin yang tidak hanya cakap, tetapi juga mampu menggerakkan organisasi dengan semangat kebersamaan, profesionalisme, dan dedikasi," ujarnya. Pramono juga berharap acara ini dapat berjalan dengan lancar, demokratis, dan menghasilkan keputusan-keputusan yang membawa kebaikan bagi organisasi ke depan.

Acara Mubes ini diharapkan dapat memperkuat komitmen dan kebersamaan seluruh anggota SANGSAKHA dalam menjalankan berbagai program dan aktivitas yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan di Kalimantan Barat.

Memperkuat Tali Silaturahmi Ibu-ibu Paguyuban Kementerian PUPR BWS Kalimantan I Pontianak Menggelar Acara Edukasi Bertema "Makanan Khas Nusantara"

Ibu-ibu Paguyuban Kementerian PUPR BWS Kalimantan I Pontianak menggelar acara edukasi bertema "Makanan Khas Nusantara" pada tanggal 24 September 2024 di Aula Kapuas BWSK I Pontianak. Dalam suasana yang hangat dan akrab, para peserta berkumpul untuk belajar tentang salah satu makanan tradisional yang kaya akan cita rasa, yaitu Timphan dari Aceh, Selasa (24/09).

Dalam sambutannya, Ibu Diana Pramono selaku Ketua Paguyuban BWS Kalimantan I Pontianak berharap, "Semoga pertemuan hari ini tidak hanya menjadi ajang edukasi, tetapi juga memperkuat tali silaturahmi dan meningkatkan kerjasama di antara kita. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang positif dan saling mendukung."

Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh anggota paguyuban, tetapi juga melibatkan karyawati BWSK I yang turut bersemangat mengikuti sesi edukasi ini mulai dari persiapan bahan hingga teknik pengemasan yang tepat. Acara ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan tentang kuliner, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat silaturahmi antar anggota paguyuban😍.

Pelatihan Pengamat Hidrologi "Ketidakakuratan Data dan Informasi Hidrologi dapat Berdampak pada Efektivitas Perencanaan dan Pengelolaan Sumber Daya Air"

Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak melaksanakan kegiatan Pelatihan Pengamat Hidrologi yang diadakan di Hotel Orchardz Gajahmada Pontianak pada 22-24 September 2024, Senin (23/09). Acara ini dihadiri oleh para pengamat dari Pos Hidrologi di lingkungan BWS Kalimantan I Pontianak dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta keterampilan dalam pengelolaan data hidrologi.

Ketua Panitia, Dita, melaporkan bahwa pelatihan ini akan diisi oleh tiga narasumber yang akan membahas berbagai tema penting. Materi yang akan disampaikan meliputi pengenalan alat hidrologi, tugas pokok pengamat hidrologi, serta tata cara dan metode perawatan alat, dan pencatatan data hidrologi.

Dalam sambutannya, Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I, Pramono, menekankan pentingnya akurasi data hidrologi. “Ketidakakuratan data dan informasi hidrologi dapat berdampak pada efektivitas perencanaan dan pengelolaan sumber daya air” ujarnya. Oleh karena itu, pelatihan ini diharapkan dapat membantu pengamat pos hidrologi memahami tugas dan tanggung jawab mereka, sehingga data yang dihasilkan lebih akurat dan berkesinambungan.

Kegiatan berlanjut dengan pemaparan materi yang interaktif, di mana peserta dilibatkan dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Ini diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga mendorong kolaborasi dan pertukaran pengalaman antar peserta. Pelatihan ini menjadi langkah penting dalam upaya meningkatkan kompetensi pengamat hidrologi, demi pengelolaan sumber daya air yang lebih efektif dan berkelanjutan✨.